Pura Uluwatu: Harga Tiket, Sejarah & Daya Tarik

gopariwisata

Pura ULUWATU

Jelajahi sejarah dan daya tarik Pura Uluwatu Bali, serta informasi harga tiket masuknya. Temukan keindahan dan keajaiban situs ini!

Pura Uluwatu Harga Tiket Masuk : Rp20.000 – Rp30.000. Jam Buka : 07.00 – 19.00 WITA. Nomor Telepon : -. Alamat / Lokasi : Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, Indonesia, 80361.

Pura Luhur Uluwatu atau sering dikenal sebagai Pura Uluwatu adalah tempat ibadah umat Hindu yang terletak di Kabupaten Badung, Bali. Pura ini merupakan salah satu dari enam Pura Sad Kahyangan, yang jadi pilar spiritual utama di Pulau Bali.

Nama Uluwatu sendiri berasal dari kata “ulu” yang berarti ujung, atas, atau puncak, dan “watu” yang berarti batu. Jadi, Pura Uluwatu bisa diartikan sebagai tempat suci yang dibangun di puncak batu karang.

Pura Uluwatu ini didirikan berdasarkan konsep Sad Winayaka dan Padma Bhuwana. Sebagai bagian dari Pura Sad Kahyangan, Pura Luhur Uluwatu berfungsi untuk melestarikan Sad Kertih, yaitu Atma Kerti, Samudra Kerti, Danu Kerti, Wana Kerti, Jagat Kerti, dan Jana Kerti.

Selain itu, pura ini juga didirikan sebagai aspek Tuhan yang menguasai arah barat daya, sesuai dengan Konsepsi Padma Bhuwana. Di dalamnya, terdapat tiga tugu Tri Murti yang menjadi tempat pemujaan Dewa Siwa Rudra.

Baca : Pura Kereban Langit: Tempat Melukat & Memohon Keturunan

Harga Tiket Masuk Pura Uluwatu

Harga Tiket Masuk Pura Uluwatu

Sebagaimana kebanyakan tempat wisata Bali lainnya, Pura Uluwatu juga menerapkan sistem tiket masuk sebelum pengunjung memasuki kompleksnya. Bagi yang ingin menikmati keindahan pura saja, tiket masuknya dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau. Namun, untuk menonton pertunjukan tari kecak, pengunjung akan dikenakan tiket tambahan.

Harga Tiket Masuk
Tiket Masuk DewasaRp30.000
Tiket AnakRp20.000
Tiket Pertunjukan tari kecak DewasaRp150.000
Tiket Pertunjukan tari kecak AnakRp75.000

Jam Operasional Pura Uluwatu Bali

Pura Uluwatu buka setiap hari dengan jadwal waktu yang tetap, kecuali pada saat hari raya Nyepi dan Pengerupukan, di mana pura ini akan ditutup. Hal ini karena pada hari-hari tersebut, pura digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ibadah umat Hindu dan para pemeluknya perlu fokus sepenuhnya dalam menjalankan ibadah.

Pada hari raya Nyepi, masyarakat Hindu di Bali merayakan tahun baru Saka dengan mengadakan upacara yang sangat khusyuk dan mematuhi aturan-aturan yang ketat, seperti berpuasa dan tidak melakukan aktivitas apapun. Perayaan ini merupakan momen penting bagi masyarakat Bali dan dianggap sebagai hari yang suci.

Sementara pada hari raya Pengerupukan, masyarakat Bali melaksanakan upacara untuk mengusir roh jahat dengan cara membakar ogoh-ogoh. Pura Luhur Uluwatu berperan sebagai tempat pelaksanaan upacara dan ibadah, sehingga tidak diperkenankan bagi pengunjung untuk masuk ke dalam kompleks pura.

Jadi, bagi para wisatawan yang berencana mengunjungi Pura Luhur Uluwatu, penting untuk memperhatikan bahwa pada hari raya Nyepi dan Pengerupukan, pura ini tidak akan tersedia untuk dikunjungi. Namun, Anda masih dapat menikmati keindahan alam sekitarnya dan berbagai aktivitas wisata lainnya yang ditawarkan di Bali.

Jam Operasional
Pura07.00 – 19.00 WITA
Tari Kecak17.30 WITA

Sejarah Pura Luhur Uluwatu

Sejarah Pura Luhur Uluwatu

Ada dua versi sejarah mengenai pendirian Pura Uluwatu. Versi pertama menyatakan bahwa Pura Uluwatu didirikan oleh Mpu Kuturan pada zaman pemerintahan Marakata. Menurut Lontar Usana Bali, Mpu Kuturan, yang juga dikenal sebagai Mpu Rajakerta, merupakan tokoh yang membangun banyak pura di Bali, termasuk Pura Uluwatu.

Selain itu, Lontar "Padma Bhuwana" juga mencatat bahwa Mpu Kuturan mendirikan Pura Luhur Uluwatu sebagai Pura Padma Bhuwana pada abad ke-11.

Sementara versi kedua mengaitkan pembangunan Pura Uluwatu dengan sosok Dang Hyang Nirartha, yang berasal dari Kerajaan Daha di Jawa Timur. Dang Hyang Nirartha tiba di Bali pada tahun 1546 Masehi pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong.

Beliau dianggap sebagai pendiri Pura Uluwatu yang terletak di Bukit Pecatu. Setelah melakukan perjalanan spiritual di seluruh Pulau Bali, Dang Hyang Nirartha kembali ke Pura Uluwatu dan mencapai 'moksa', meninggalkan dunia menuju surga.

Kedua versi sejarah ini memiliki nilai yang sangat berharga bagi masyarakat Bali. Pura Uluwatu dianggap sebagai tempat suci yang sarat dengan sejarah dan makna spiritual yang mendalam. Hal ini tercermin dari berbagai upacara keagamaan yang secara rutin dilangsungkan di pura ini, seperti piodalan dan upacara kecak.

Baca : Pantai Seminyak: Harga Tiket, Lokasi dan Daya Tarik

Aktivitas & Daya Tarik Pura Uluwatu

Saat berkunjung ke Pura Uluwatu atau Uluwatu Temple, terdapat beberapa aktivitas dan daya tarik menarik yang dapat dinikmati oleh para wisatawan. Berikut diantaranya:

Kawanan Monyet Uluwatu

Kawanan Monyet Uluwatu

Saat berjalan di jalan setapak menuju pura, pengunjung akan menemui kawanan monyet yang berkelana. Monyet-monyet liar ini tinggal di hutan sekitar pura dan sering terlihat bermain di sekitar area tersebut.

Meskipun terlihat ramah, para wisatawan harus tetap waspada karena monyet-monyet ini kadang nakal. Barang-barang berharga seperti perhiasan, tas, ponsel, dan barang lainnya harus dijaga dengan baik agar tidak hilang atau dirampas oleh mereka.

Menikmati Matahari Terbenam

Menikmati Matahari Terbenam

Letak Pura Luhur Uluwatu yang menghadap ke barat menjadikannya sebagai lokasi ideal untuk menikmati kecantikan matahari terbenam dengan mudah. Setiap hari, ribuan pengunjung membanjiri tempat ini untuk menikmati momen spektakuler matahari terbenam dan mengabadikannya dalam foto.

Sinar matahari yang memancarkan warna keemasan dan atmosfer yang magis semakin menambah pesona momen tersebut, memikat para pecinta fotografi untuk menangkap keindahannya dalam karya-karya mereka.

Pertunjukan Tari Kecak

Pertunjukan Tari Kecak

Daya tarik utama yang sangat dinantikan oleh pengunjung adalah pertunjukan tari kecak yang digelar saat matahari mulai terbenam. Pertunjukan ini berlangsung di panggung terbuka dengan latar belakang Samudera Hindia yang memukau.

Pertunjukan menampilkan kisah heroik Hanoman yang berani menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana. Gerakan para penari sangat memukau, ditambah dengan penggunaan properti yang sangat nyata dan autentik. Api yang terlihat dalam pertunjukan juga nyata, namun penari-penari seolah tidak terpengaruh oleh panasnya api yang berkobar.

Tidak jarang para penari berinteraksi dengan penonton yang sedang menikmati pertunjukan. Bahkan, karakter Hanoman sering melompat-lompat di antara penonton yang duduk di tangga. Keindahan pertunjukan tari kecak semakin memukau dengan latar belakang matahari terbenam yang menakjubkan.

Pertunjukan tari kecak di Pura Uluwatu berlangsung selama satu jam setiap hari mulai pukul 17.00 hingga 18.00 WITA. Setiap hari tersedia pertunjukan, kecuali saat Hari Raya Nyepi dan Pengerupukan, di mana para penari harus fokus pada ibadah mereka sepanjang hari.

Menyaksikan Peselancar Menaklukkan Ombak

Menyaksikan Peselancar Menaklukkan Ombak

Tak jauh dari Pura Uluwatu, terdapat pantai yang dihiasi dengan ombak besar. Setiap hari, banyak peselancar, baik lokal maupun mancanegara, menantang gelombang di sini. Dari kawasan Pura, para wisatawan dapat menikmati kegembiraan yang disuguhkan oleh pertunjukan alam ini dari kejauhan dan mengabadikannya dengan kamera.

Namun, bagi yang ingin merasakan lebih dekat, wisatawan dapat turun dan berjalan menuju pantai yang terletak dekat dengan Pura. Dari sana, pertunjukan selancar menjadi semakin menarik dan memukau. Setiap orang yang menyaksikan akan terpesona oleh kombinasi keindahan alam yang ditawarkan oleh pantai ini.

Baca : Garuda Wisnu Kencana: Harga Tiket, Sejarah dan Daya Tarik

Berburu Dan Menikmati Keindahan Alam

Berburu Dan Menikmati Keindahan Alam

Pura Uluwatu merupakan tujuan wisata yang memenuhi semua harapan para pengunjung. Selain menikmati pertunjukan tari kecak yang spektakuler dan menantikan keindahan matahari terbenam yang memukau, wisatawan dapat menikmati kecantikan alam dari pagi hingga sore hari. Pengunjung bisa menjelajahi kompleks pura dan bukit-bukit di sekitarnya.

Kawasan sekitar Pura Uluwatu menyuguhkan keindahan yang memikat bagi para penggemar fotografi. Kamu dapat mengabadikan keindahan dari setiap sudut pulau ini, termasuk panorama hijau yang alami, desa adat yang masih mempertahankan tradisinya, serta pemandangan laut yang menakjubkan dan peselancar yang berani menghadapi ombak.

Semua panorama alam ini menjadi surga bagi para fotografer untuk menangkap momen-momen tak terlupakan yang akan dikenang selamanya.

Fasilitas Pura Luhur Uluwatu

Pura Uluwatu telah dilengkapi dengan fasilitas umum seperti toilet dan area parkir yang terawat dengan baik. Di sekitar area parkir, tersedia beragam tempat makan dan jajanan untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung. Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir akan kelaparan saat berkunjung ke Pura Uluwatu.Tidak hanya itu, terdapat juga berbagai pilihan penginapan dan hotel yang nyaman bagi Anda untuk beristirahat selama berada di kawasan Uluwatu.

Lokasi Pura Uluwatu

Sebelum mengunjungi Pura Uluwatu, penting untuk mengetahui lokasinya agar tidak tersesat di perjalanan. Pura ini terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Dari Bandara Ngurah Rai, Anda akan menempuh perjalanan sekitar 1 jam dengan kendaraan bermotor untuk sampai ke Pura Uluwatu.

Untuk menuju ke Pura Uluwatu, sobat dapat mengikuti Jalan Raya Uluwatu dengan jarak sekitar 29,3 km atau waktu perjalanan sekitar 1 jam 7 menit. Untuk mencari rute tercepat, sobat juga bisa menggunakan aplikasi peta yang terdapat pada ponsel sobat dan mencari arah terdekat.

Tips Mengunjungi Pura Uluwatu

Berikut ini beberapa tips penting yang perlu diperhatikan saat mengunjungi Pura Uluwatu:

  • Pilih waktu terbaik untuk berkunjung, yakni menjelang sore saat udara tidak terlalu panas dan Anda bisa menikmati keindahan matahari terbenam serta pertunjukan tari kecak yang spektakuler.
  • Pastikan kamera Anda memiliki memori kosong karena keindahan alam dan pertunjukan tari kecak di sini akan membuat Anda terus mengabadikan setiap momen.
  • Hindari membawa perhiasan yang berlebihan karena di sekitar pura banyak terdapat monyet yang suka mengambil barang-barang berkilau. Selain itu, jangan memberi makanan kepada monyet.
  • Perhatikan larangan bagi wanita yang sedang menstruasi untuk masuk ke dalam area pura. Pastikan Anda berkunjung di luar periode menstruasi.
  • Gunakan pakaian yang sopan untuk menghormati tempat ibadah umat Hindu ini. Wanita sebaiknya memakai celana atau rok panjang, serta lengan panjang atau selendang untuk menutupi bagian lengan jika memakai pakaian yang pendek.
  • Ikuti semua petunjuk dari pemandu wisata dan jangan membuang sampah sembarangan untuk membantu menjaga kebersihan dan keindahan Pura Uluwatu.
  • Untuk pengalaman yang lebih nyaman, pastikan untuk memesan tiket pertunjukan Kecak dan mengatur penginapan Anda jauh-jauh hari. Ada berbagai pilihan akomodasi yang tersedia di sekitar Pura Luhur Uluwatu, mulai dari hotel mewah hingga vila-vila eksklusif.
  • Sebelum meninggalkan Pura Uluwatu, sempatkanlah untuk berbelanja oleh-oleh khas Bali di sekitar area pura. Dari kerajinan tangan hingga pakaian tradisional, ada banyak pilihan yang dapat Anda bawa pulang sebagai kenang-kenangan.
  • Ketika berada di sekitar tebing-tebing curam pura, pastikan untuk tetap waspada dan berhati-hati. Selain itu, jangan lupa untuk selalu membawa perlengkapan yang cukup untuk melindungi diri dari sinar matahari yang terik.

FAQs (Frequently Asked Questions)

Apakah saya perlu membawa pakaian khusus saat mengunjungi Pura Luhur Uluwatu?

Meskipun tidak ada aturan yang ketat, disarankan untuk mengenakan pakaian yang sopan dan tidak terlalu terbuka.

Apakah saya perlu memesan tiket pertunjukan Kecak sebelumnya?

Sebaiknya, terutama jika Anda berkunjung pada musim liburan atau akhir pekan untuk menghindari kekecewaan.

Bagaimana cara terbaik untuk menghindari gangguan dari monyet di sekitar pura?

Jaga barang-barang berharga Anda dengan baik dan hindari memberi makan atau terlalu dekat dengan monyet.

Apakah ada larangan tertentu saat berada di dalam kompleks Pura Luhur Uluwatu?

Ya, pengunjung diharapkan untuk menjaga sikap yang hormat dan tidak boleh merusak atau mengganggu kegiatan ibadah.

Apakah ada fasilitas parkir di dekat Pura Luhur Uluwatu?

Ya, tersedia area parkir yang luas di dekat pintu masuk pura untuk kendaraan pribadi maupun tur.

Bagikan: