Garuda Wisnu Kencana: Harga Tiket, Sejarah dan Daya Tarik

gopariwisata

Garuda Wisnu Kencana

Temukan keindahan spiritual dan budaya Bali di Garuda Wisnu Kencana. Lihat harga tiket GWK, lokasi, dan daya tariknya.

  Garuda Wisnu Kencana Harga Tiket Masuk : Rp60.000-Rp125.000. Jam Buka : 09.00 – 21.00 WITA. Nomor Telepon : 0361700 808.
Alamat / Lokasi : Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali, Indonesia, 80364.

Patung GWK atau Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu objek wisata primadona dan telah menjadi salah satu ikon terkenal Bali yang kaya akan nilai-nilai budaya dan spiritual Hindu.

Dengan Garuda melambangkan kebijaksanaan dan Wisnu sebagai Dewa Pencipta dan Pemelihara. Di balik keagungannya, patung ini mengalami perjalanan pembangunan yang penuh liku-liku.

Harga Tiket GWK

Harga Tiket GWK

Bagi wisatawan mancanegara, biaya masuk ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah Rp125.000 untuk dewasa dan Rp100.000 untuk anak-anak serta lansia. Tiket tersebut memberikan akses gratis untuk menonton pertunjukan seni di venue GWK, termasuk tari Bali dan tari Kecak sesuai dengan jadwal acara yang tersedia.

Harga Tiket Masuk Garuda Wisnu Kencana GWK
Tiket Masuk Khusus Dengan KTP BaliRp60.000
Dewasa Rp100.000 (anak-anak) / Rp125.000 (dewasa)
Layanan antar-jemput (pulang pergi)Rp30.000
Lantai observatorium (lantai 23)Rp50.000
Penyewaan SepedaRp20.000
SegwayRp60.000

Jam Buka Garuda Wisnu Kencana Cultural Park

Pada hari-hari biasa, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 21.00.

Jam Buka GWK
Taman Budaya GWK09:00 – 21:00

Sejarah Patung GWK

Sejarah Patung GWK

Patung Garuda Wisnu Kencana, yang sering disingkat sebagai GWK, menjadi salah satu ikon wisata yang menarik di Bali, terletak di Bukit Ungasan, Jimbaran, Bali.

Dengan ketinggian mencapai 121 meter, patung ini diakui sebagai salah satu patung tertinggi ke-3 di dunia setelah Statue of Unity di India (182 m) dan The Spring Temple Buddha di China (153 meter). Selain prestasinya dalam hal ketinggian, patung ini juga terkenal sebagai patung berbahan tembaga terbesar di dunia.

Proyek pembangunan patung GWK pertama kali digagas pada tahun 1989 oleh seniman asli Bali, I Nyoman Nuarta, dan disetujui oleh Presiden RI ke-2, Soeharto pada tahun 1990. Namun, pembangunan terhenti pada tahun 1998 akibat krisis moneter.

Setelah terbengkalai selama lebih dari satu dekade, proyek ini dilanjutkan pada tahun 2013 oleh PT. Alam Sutera Realty Indonesia.

Patung GWK terdiri dari campuran baja dan tembaga seberat 4.000 ton dengan konstruksi utama terbuat dari tembaga dan kuningan, ditopang oleh 21.000 batang baja dan 170.000 baut. Patung ini juga memiliki lantai khusus yang memungkinkan pengunjung melihat langsung konstruksi bangunan dari kaca.

Setelah menjalani serangkaian tes, patung GWK akhirnya selesai dibangun pada 22 September 2018 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Proses pembangunan yang berlangsung selama 28 tahun ini menghabiskan biaya sekitar Rp450 miliar. Peresmian tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Megawati Soekarnoputri dan Try Sutrisno.

Filosofi Patung GWK

Filosofi Patung GWK

Desain patung GWK tidak hanya mengesankan secara visual, tetapi juga sarat dengan makna filosofis yang mendalam. Nama Garuda Wisnu Kencana mengacu pada patung Dewa Wisnu yang mengenakan mahkota emas sambil menunggangi burung garuda.

Berikut adalah penjelasan makna dari patung GWK:

Wisnu

Dalam mitologi Hindu, Dewa Wisnu adalah salah satu dari tiga dewa utama yang dikenal sebagai Trimurti. Dia dianggap sebagai penguasa alam semesta dan pelindung dari kehancuran. Patung Wisnu mencerminkan perannya yang penting sebagai penjaga dan pemelihara dunia.

Garuda

Garuda adalah burung mitologis yang dianggap sebagai tunggangan Dewa Wisnu. Dalam banyak tradisi, garuda melambangkan kekuatan, keberanian, dan kesetiaan. Dalam konteks patung GWK, Garuda juga mewakili konsep kebebasan dan pemberdayaan.

Kesatuan antara Garuda dan Wisnu

Patung GWK menampilkan Garuda yang membawa Dewa Wisnu, menggambarkan hubungan simbiotik antara keduanya. Garuda bertindak sebagai tunggangan dan pelindung Dewa Wisnu, sementara Dewa Wisnu adalah penguasa dan pemelihara dunia.

Kencana

Kencana memiliki arti “emas”, seperti mahkota emas yang dikenakan oleh Dewa Wisnu. Ini mencerminkan kemegahan dan keagungan patung tersebut.

Simbolisme Budaya dan Nasional

Selain menggambarkan mitologi Hindu, patung ini juga menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya bagi masyarakat Bali dan Indonesia secara keseluruhan. GWK diharapkan menjadi daya tarik pariwisata yang menarik pengunjung dari seluruh dunia untuk menikmati keindahan patung ini dan memperdalam pemahaman tentang kebudayaan Bali.

Daya Tarik Wisata Di Garuda Wisnu Kencana

Keberadaannya di lokasi strategis di atas bukit menjadi keuntungan utama bagi Garuda Wisnu Kencana. Namun, ada sejumlah alasan mengapa patung ini menjadi salah satu tujuan wisata yang paling diminati di Bali. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Patung Garuda Wisnu Kencana

Landmark utama di Taman Budaya GWK adalah patung ikoniknya, yang dapat terlihat dari pantai Jimbaran. Ada tiga lokasi untuk melihatnya. Pertama adalah patung lengkap Wisnu menunggangi Garuda.

Di sini, pengunjung dapat mempelajari proses pembuatan patung di museum lantai dasar. Mereka juga dapat menikmati pemandangan tebing Jimbaran dari lantai 23 dan memperdalam makna patung dengan bantuan pemandu.

Spot lainnya adalah Plaza Wisnu di puncak bukit. Selain Patung Wisnu, daya tarik utamanya adalah air mancur indah yang mengelilinginya. Salah satunya bahkan disebut memiliki sifat magis penyembuhan, menurut kepercayaan lokal.

GWK Cultural Park Bali

GWK Cultural Park Bali

Taman Budaya GWK Bali, atau dikenal juga sebagai GWK Cultural Park Bali, menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal karena menjadi tempat di mana patung Garuda Wisnu Kencana berada. Bahkan sebelum pembangunan patung selesai, banyak wisatawan yang sudah berkunjung ke kawasan ini untuk menikmati beragam fasilitas yang ditawarkan, termasuk pertunjukan seni dan atraksi lainnya.

Sebelum menjadi Taman Budaya GWK Bali, kawasan ini sebelumnya adalah bekas lokasi penambangan batu kapur. Sekarang, pengunjung dapat menikmati berbagai tempat menarik dan pertunjukan seni yang tersedia, selain dari kesempatan untuk melihat Patung GWK.

Plaza Wisnu GWK

Plaza Wisnu GWK

Plaza Wisnu terletak di titik puncak Taman Budaya GWK dan menjadi lokasi di mana bagian patung tubuh Dewa Wisnu dipasang. Selain sebagai lokasi pemasangan patung, tempat ini juga sering dijadikan tempat untuk berbagai acara budaya, seperti kirab budaya, pertunjukan tari, dan berbagai kegiatan lainnya.

Lotus Pond GWK

Lotus Pond GWK

Kawasan Lotus Pond merupakan area yang luas dan terbuka, dibatasi oleh tebing-tebing batu kapur, dan berfungsi sebagai gerbang utama sebelum memasuki patung GWK. Area ini memiliki luas yang cukup besar, mampu menampung hingga 7500 orang, sehingga seringkali digunakan untuk menyelenggarakan konser atau acara besar lainnya.

Plaza Kura-Kura

Plaza Kura-Kura

Plaza Kura-Kura adalah tempat yang menakjubkan dengan suasana yang indah. Di sini, terdapat kolam yang cantik dengan air mancur batu yang dipahat dengan indah. Pohon Kamboja yang mengelilingi kolam tersebut menambah keindahan tempat ini.

Plaza Kura-Kura mengambil namanya dari filosofi yang menekankan perlindungan terhadap alam dari bencana alam untuk menjaga kedamaian dan kenyamanan. Keindahan alam yang alami dan harmonis di tempat ini seringkali menjadi tempat yang ideal untuk berbagai acara, seperti pameran seni atau pertunjukan musik.

Amphitheatre Pentas Seni

Amphitheatre Pentas Seni

Di GWK Cultural Park Bali, Anda tidak hanya dapat menikmati keindahan Patung Garuda Wisnu Kencana yang megah, tetapi juga berbagai pertunjukan seni di Amphitheatre. Ada berbagai jenis tarian yang dapat Anda saksikan, seperti tari Kecak, Tari Barong, dan bahkan Ballet Garuda Wisnu.

Pertunjukan seni ini digelar setiap hari mulai pukul 10.00 WITA hingga pukul 21.00 WITA, dengan jadwal yang berbeda-beda setiap harinya. Berikut adalah jadwal lengkap dari pertunjukan seni yang dapat Anda saksikan di GWK Cultural Park Bali.

Jadwal Pertunjukan Langsung Harian
Tempat: Amfiteater
Tari Bali11:00, 12:00, 13:00, 14:00, 15:00
Tempat: Kolam Teratai
Joged Bumbung16:00
Parade17:00
Tari Kecak18:00

GWK Loop

Jangan khawatir tentang kelelahan saat menjelajahi GWK Cultural Park, karena tersedia GWK Loop atau Segway Fun Ride. Dengan membayar biaya yang terjangkau, Anda bisa menikmati seluruh area GWK dengan mudah dan nyaman tanpa perlu merasa lelah.

Atraksi Garuda Wisnu Kencana

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana menawarkan beragam acara dan pertunjukan menarik yang dapat Anda nikmati. Mulai dari acara rutin yang digelar setiap hari hingga acara khusus yang diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu, seperti saat upacara Bulan Purnama. Beberapa acara yang bisa Anda saksikan antara lain:

Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana

Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana

Pertunjukan menarik di Kolam Teratai pada hari Sabtu dan Minggu di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana Bali menghadirkan cerita Ramayana dalam tarian kecak yang memukau. Pesona suara “Keh-Cak” dari penari pria yang membentuk lingkaran dengan tangan diangkat saat duduk menjadi daya tarik utama yang memukau para pengunjung.

Karena pertunjukan ini hanya berlangsung sekali dalam seminggu, kolam ini selalu dipadati oleh para pengunjung yang tidak hanya ingin mengabadikan momen dengan foto, tetapi juga merekam video, terutama saat puncak tarian atau selama pertunjukan berlangsung.

Tarian Legong

Tari Bali memiliki ciri khas dalam gerakan tangan, kepala, kaki, dan mata yang memikat. Salah satu contohnya adalah Tari Legong yang terkenal dengan lirikan mata khas yang mengesankan.

Dalam pertunjukan ini, penari menampilkan gerakan yang lembut sejalan dengan irama gamelan. Khususnya, Tari Legong dikenal dengan gerakan lincahnya yang menggunakan kipas. Keanggunan gerakan yang halus dan selaras ini berhasil menarik perhatian pengunjung untuk menyaksikan dengan kagum.

Tarian Barong Keris

Saat berkunjung ke GWK, jangan lewatkan pertunjukan Tari Barong Keris yang digelar dua kali sehari. Pertunjukan ini mengisahkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan dengan penuh semangat.

Para penari tampil dengan kostum lengkap untuk memerankan karakter-karakter dalam cerita, termasuk tokoh Barong. Selain mempersembahkan unsur-unsur mitologi, pertunjukan ini juga menghadirkan elemen komedi yang menghibur. Misalnya, aksi lucu yang ditampilkan oleh kera yang menjadi teman Barong.

Balet Garuda Wisnu

Balet Garuda Wisnu

Tarian Sendratari di GWK mengisahkan kisah epik Garuda Wisnu. Garuda, burung mitologi yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu, terkenal dari cerita Mahabarata.

Dalam tarian ini, kita saksikan perjuangan Garuda menyelamatkan ibunya dari Amerta. Kisah ini juga menampilkan Dewa Wisnu, yang memilih Garuda sebagai tunggangannya setelah melewati ujian-ujian yang sulit. Pertunjukan menawan ini memukau dengan gerakan lincah para penari, kostum yang memukau, serta musik dan nyanyian yang mempesona.

Tari Bumbung

Joged Bumbung, tarian tradisional Bali, menggambarkan perayaan panen yang didedikasikan untuk Dewi Sri, dewi kesuburan. Melalui gerakan yang anggun, tarian ini menyampaikan rasa syukur dan penghormatan kepada dewi tersebut.

Setiap harinya, pengunjung dapat menikmati pertunjukan Joged Bumbung di berbagai lokasi di Bali. Namun, jika cuaca tidak mengizinkan, pertunjukan dapat dibatalkan demi keamanan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat.

Tarian Nusantara

Tarian Nusantara GWK

Pertunjukan tari Nusantara di GWK Cultural Park menghadirkan ragam tarian dari seluruh Indonesia. Setiap hari, penonton akan disuguhi pertunjukan dengan tarian yang berbeda.

Misalnya, pada hari Senin, tarian Gambyong akan memikat panggung, sementara pada hari Selasa, tarian Gantar dari suku Dayak akan menghiasi pentas. Keberagaman ini memberikan pengalaman yang unik bagi para pengunjung setiap harinya.

Pertunjukan Alat Musik Rindik

Rindik, alat musik khas Bali, sering menjadi pengiring tarian tradisional seperti pendet. Terdiri dari 11-13 potongan bambu, Rindik menghasilkan suara yang menggoda telinga. Para musisi di GWK mengolah suara Rindik menjadi musik dengan komposisi dan tempo unik. Setiap pertunjukan Rindik selalu memukau, tidak boleh dilewatkan.

Karnaval Bali Kang Cing Wie

Setiap hari di Taman Wisnu Plaza, saat langit cerah, digelar parade yang mempersembahkan akulturasi budaya Tionghoa dan Bali. Parade ini menggambarkan kisah Kang Cing Wie, cerita rakyat yang berakar pada kisah nyata.

Dalam acara ini, karakter-karakter mitologi dipertunjukkan, menciptakan suasana magis dan menghibur. Arak-arakan ini menawarkan pengalaman yang menarik, terutama bagi mereka yang ingin mengetahui lebih banyak tentang kekayaan dan keberagaman budaya Bali.

Garuda Cilik Cinema

Pengelola GWK telah menyediakan berbagai fasilitas yang ramah anak, salah satunya adalah Garuda Cilik Cinema. Di sini, film animasi menampilkan petualangan Sang Garuda yang berjuang melawan Amerta untuk membebaskan ibunya dari perbudakan.

Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendekatkan anak-anak pada budaya dan mitologi Bali, serta merangsang kreativitas dan imajinasi mereka. Diharapkan, kehadiran fasilitas ini akan semakin meningkatkan daya tarik GWK sebagai tujuan wisata bagi keluarga dengan anggota dari segala usia.

Prosesi Upacara Purnama

Ketika bulan purnama datang, GWK akan mengadakan upacara purnama yang meriah. Dalam tradisi Hindu Bali, purnama adalah waktu yang sangat disucikan untuk berdoa dan bersyukur kepada Dewa. Upacara ini menampilkan berbagai jenis sesaji yang terdiri dari bunga, buah, dan makanan lainnya.

Bagi pengunjung yang tertarik untuk berpartisipasi, mereka dapat membayar Rp 300.000 per orang. Mereka akan terlibat dalam membuat gebogan, mengikuti arak-arakan menuju lokasi utama, menikmati tarian suci, ritual, dan tarian kecak. Setelah itu, mereka akan dinikmati dengan hidangan khas Bali di Restoran Jendela Bali. Pengalaman ini merupakan momen yang sayang untuk dilewatkan saat berkunjung ke GWK.

Fasilitas

Di lokasi ini, tersedia fasilitas dasar seperti toilet dan area parkir yang luas. Terdapat juga dua restoran yang menawarkan beragam menu. Salah satunya menghadap pemandangan kota, sementara yang lainnya menyediakan prasmanan untuk pengunjung.

Anda juga dapat menemukan toko suvenir dan kios di sekitar pintu keluar dan masuk. Mereka menyediakan berbagai macam oleh-oleh, mulai dari patung kecil hingga besar, perhiasan, dan pakaian. Di samping itu, terdapat juga tempat makanan dan minuman yang menjual jajanan tradisional dan kopi.

Lokasi GWK Bali

GWK berada di Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung 80364, Bali. Untuk detail lebih lanjut, silakan hubungi +62 (361) 700 808 atau email ke info@gwkbali.com. Anda juga bisa mengikuti akun Instagram resmi @gwkbali untuk informasi terkini.

Bagikan:

Leave a Comment